Sajak - Ayah Kekasih Awal dan Akhir (Utk Sahabatku Hadi)
Ayah Kekasih Awal dan Akhir
(Utk Sahabatku Hadi)
Kawan...
Janganlah menangis
Kamulah ayah dan sahabat nan hebat
Adakah sebuah jendela
...yang tidak akan membuatmu putus asa?
Lihat dunia yang pernuh warna ini
Sebenarnya bagaikan sebuah mimpi indah
Seseorang tidak dapat merombak masa lalunya
Tetapi dapat mengubah masa depannya
Ada yang menangis ada yang tertawa
Ada yang menang ada yang kalah
Akhirnya bukankah sama sahaja
Dunia ini perhentian sementara
Adakah suatu cinta yang tak akan melukaimu?
Mabuk apa yang tak bisa disedarkan
Sakit apa yang tak bisa dilupakan
Ketawa atau senyum bisa hidup sehari
Tidak ketawa atau senyum juga bisa hidup sehari
Kenapa harus menangis?
Melangkahlah ke hadapan
Janganlah memandang ke belakang
Kawan, janganlah menangis
Kamu masih menjadi istana bagi batinnya
Kamu masih menjadi mahligai bagi zahirnya
Terlalu banyak sengsara datang dari kepuraan
Kepedihanmu juga dapat kurasakan
Jadikan baju lusuhnya menjadi indah
Apakah angin memadamkan api lilinnya?
Berjalan sendirian dalam kegelapan?
Kamu akan menemaninya
....berjalan ke masa depannya
Dia adalah rerumputan
Yang masih memerlukan perlindungan
....dari badai kehidupan
Hapuslah air matamu,
Sapulah air matanya
dalam kelembutan tanganmu
Dunia ini banyak yang indah
Kamulah satu daripada keindahan itu
Kamulah ayah yang hebat
......dunia akhirat.
ABi
Dinihari 5.3.2020
(Utk Sahabatku Hadi)
Kawan...
Janganlah menangis
Kamulah ayah dan sahabat nan hebat
Adakah sebuah jendela
...yang tidak akan membuatmu putus asa?
Lihat dunia yang pernuh warna ini
Sebenarnya bagaikan sebuah mimpi indah
Seseorang tidak dapat merombak masa lalunya
Tetapi dapat mengubah masa depannya
Ada yang menangis ada yang tertawa
Ada yang menang ada yang kalah
Akhirnya bukankah sama sahaja
Dunia ini perhentian sementara
Adakah suatu cinta yang tak akan melukaimu?
Mabuk apa yang tak bisa disedarkan
Sakit apa yang tak bisa dilupakan
Ketawa atau senyum bisa hidup sehari
Tidak ketawa atau senyum juga bisa hidup sehari
Kenapa harus menangis?
Melangkahlah ke hadapan
Janganlah memandang ke belakang
Kawan, janganlah menangis
Kamu masih menjadi istana bagi batinnya
Kamu masih menjadi mahligai bagi zahirnya
Terlalu banyak sengsara datang dari kepuraan
Kepedihanmu juga dapat kurasakan
Jadikan baju lusuhnya menjadi indah
Apakah angin memadamkan api lilinnya?
Berjalan sendirian dalam kegelapan?
Kamu akan menemaninya
....berjalan ke masa depannya
Dia adalah rerumputan
Yang masih memerlukan perlindungan
....dari badai kehidupan
Hapuslah air matamu,
Sapulah air matanya
dalam kelembutan tanganmu
Dunia ini banyak yang indah
Kamulah satu daripada keindahan itu
Kamulah ayah yang hebat
......dunia akhirat.
ABi
Dinihari 5.3.2020
Ulasan
Catat Ulasan