Sajak - Selamat Hari Bapa Ayahanda Ishak Bin Taib (Kudendangkan puisi untukmu
Selamat Hari Bapa
Ayahanda Ishak Bin Taib
(Kudendangkan puisi untukmu)
Menenggala, menyisir sawah
Meramu rumput di bendang
Menghempas kedap di tong padi
Mengirai mengangin sekam
Mengejar ayam di tepi-tepi kampung
Memboncengkan kambing untuk dijual
Mengurus sembelihan lembu kerbau
Menukang rumah dan masjid
Segala kerja rencam
Ayah lakukan
Bajumu tak kering
Peluhmu masin
Kulitmu hitam gelap di terik mentari
Urat-uratmu timbul dirusuh tenaga
Rambutmu kusam disapa udara hangat
Kamu lirih tersenyum
Walaupun kesusahan itu pakaianmu
Getar ketawamu kecil
Walaupun keperitan hidup itu selimutmu
Tanpa tilam empuk
Tidurmu mengerikut di tikar mengkuang
Amarahmu tidak seperti halilintar
Tapi mengguntur rasa
Sinismu tidak setajam mata pedang
Tapi menyembilu hati
Kamu idolaku tokoh di mataku
Biar bukan pujangga terdendang
Aku nyanyikan namamu di hati
Meskipun suaramu
Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu
Kau membingkaiku dengan nada-nada ketulusan
Yang menghantarkan hatiku
Menuju lembah tinggi
Bernama kedamaian
Meskipun sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu
Namun dengan dakapanmu. . .
Aku terhangatkan dengan kasihmu
Aku terlenakan dengan cintamu
Tangisku berderai
Kalaku ingat ucapan indahmu menimangku
Kalaku sentuh tubuh letihmu menjagaku
Seperti karang menjaga debu pasir
Kau jaga aku
Kau lindungi aku
Dari kotoran raga dan jiwa nan membasahiku
Kau rela diterpa deburan buih
Yang berlalu
Demi aku
Demi anak-anakmu
Seakan tak pernah lelah
Kau hapuskan rembesan air mataku
Seakan tak pernah bosan
Kau redamkan aku dari tangisan
Ayahandaku...
Kamu...
Tidak sempat mengelek cucu sulungmu
Tidak sempat merasa gaji anak-anakmu
Tidak sempat merasa kesenangan hidup
Kuuraikan hati ini
Untukmu
Untuk segalanya yang telah kau labuhkan pada dermaga hidupku
Hanya seuntai puisi
Dari ketulusan hati
Untukmu ayahku
Terima kasih. . . AL Fatihah!
ABi
17.03.18
Dewan FRU, Air Hitam
Ulasan
Catat Ulasan